haii teman teman
saya kali ini akan mempromosikan blog-blog teman saya yang sangat bermanfaat isinya. teman teman bisa mengunjunginya untuk menambah pengetahuan teman teman
http://karindira222.blogspot.co.id/
http://putridwinastiti.blogspot.co.id/
http://16-172gpas.blogspot.co.id/
Senin, 05 Desember 2016
Resep Nasi Goreng
Berikut ini resep cara membuat nasi goreng yang sangat sederhana
Bahan dan bumbu utamanya yaitu :
1) Pertama-tama tumis bawang merah dan bawang putih,aduk-aduk kemudian masukkan cabe rawit
2) Kemudian selanjutnya anda dapat memasukkan telur ayam,lau oseng-oseng sebentar
3) Masukkan nasi,lalu aduk-aduk hingga tercampur rata dengan bumbu dan telur
4) Yang terakhir tambahkan garam,merica,dan kecap manis. Kemudian dapat anda cicipi jika ada yang kurang,lalu tambahkan sesuai dengan selera
Tips : hal yang paling penting untuk menggunakan nasi dingin atau nasi sisa kemarin yang di simpan dalam lemari es atau kulkas,karena jika menggunakan nasi yang baru bila dimasak akan menyerap banyak minyak,serta usahakan jangan memakiai minyak yang banyak,karena dapat menimbulkan kolestrol tinggi.
Masakan yang cepat saji seperti nasi goreng sederhana ini sangat tepat untuk sarapan pagi,dan pada saat yang terburu-buru,serta gampang cara membuatnya. Cause harus cepat tapi kita sangat membutuhkan tenaga untuk dapat beraktifitas. Dan demikian tadi resep dan cara-cara menbuat nasi goreng yang sederhana. Selamat mencoba dan terima kasih
Bahan dan bumbu utamanya yaitu :
- 1 porsi nasi putih atau 1 piring nasi putih
- 1 butir telur ayam
- 2 siung bawang merah, iris tipis sekali
- 1 siung bawang putih, iris tipis sekali
- 5 buah cabe rawit
- Setengah sendok the merica bubuk
- Kecap manis secukupnya merk apa saja
- Garam secukupnya
1) Pertama-tama tumis bawang merah dan bawang putih,aduk-aduk kemudian masukkan cabe rawit
2) Kemudian selanjutnya anda dapat memasukkan telur ayam,lau oseng-oseng sebentar
3) Masukkan nasi,lalu aduk-aduk hingga tercampur rata dengan bumbu dan telur
4) Yang terakhir tambahkan garam,merica,dan kecap manis. Kemudian dapat anda cicipi jika ada yang kurang,lalu tambahkan sesuai dengan selera
Tips : hal yang paling penting untuk menggunakan nasi dingin atau nasi sisa kemarin yang di simpan dalam lemari es atau kulkas,karena jika menggunakan nasi yang baru bila dimasak akan menyerap banyak minyak,serta usahakan jangan memakiai minyak yang banyak,karena dapat menimbulkan kolestrol tinggi.
Masakan yang cepat saji seperti nasi goreng sederhana ini sangat tepat untuk sarapan pagi,dan pada saat yang terburu-buru,serta gampang cara membuatnya. Cause harus cepat tapi kita sangat membutuhkan tenaga untuk dapat beraktifitas. Dan demikian tadi resep dan cara-cara menbuat nasi goreng yang sederhana. Selamat mencoba dan terima kasih
Paikologi Umum : Periode Masa Pre-Natal
Periode Masa Pre-Natal
1. Definisi Masa Pre-Natal
a.
Drs. Agoes Dariyo, Psi
Masa
perkembangan pre-natal adalah masa pertumbuhan dan perkembangan calon makhluk
hidup yang berada di dalam rahim calon seorang ibu.
b.
Elisabeth B. Hurlock
Masa
pre-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan
masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur
pada ibu dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum
pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa
ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
c.
William Sallenbach (1998)
Periode
pranatal atau pralahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi dan
mental bayi. Ini adalah suatu masa di mana kedekatan hubungan antara bayi dan
orangtua mulai terbentuk dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang
terutama berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan.
2. Ciri-ciri Masa Pre-Natal
Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode pranatal
mempunyai enam cirri penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat
pada perkembangan selama rentang kehidupan.
1. Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan
oleh kedua orang tua janin. Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang
disumbangkan oleh kedua orang tua janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal
ini sering ditemukan adanya penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan
jumlah kromosom. Akibatnya akan memiliki anak yang memiliki penyakit down
sindron. Dalam hal ini telah dapat diramalkan bahwasanya usia seorang ibu
ketika hamil memiliki pengaruh terhadap penyimpangan genetis ini. Usia seorang
ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan 39 akan memiliki kesempatan memiliki
penyimpangan genetis dengan sekala 1 berbanding 180.
2. Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan
menunjang perkembangan sifat bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang
baik maupun sifat yang buruk, dan hal ini akan berpengaruh pada pola
perkembangan yang akan datang. Menurut Monks dan Knoers ibu yang sakit dapat
memberikan efek yang tidak baik bagi janinnya. Contohnya ibu yang terkena
penyaki penyakit campak, AIDS, dan cytomegalovirus. Menurut hasil
penelitian, ada kurang lebih 3000 anak yang terkena HIV akibat diturunkan oleh
ibunya. Namun tidak semua ibu yang terkena HIV dapat menurunkan penyakit
tersebut pada anaknya.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah
dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan
mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak
terjadi selama periode pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam
seluruh kehidupan individu. Terdapat pertumbuhan yang begitu cepat pada masa
pranatal ini. Yang tadinya berupa butiran kecil yang hanya bisa dilihat melalui
picroscop hanya dengan waktu 280 hari beratnya bisa mencapai 7 pon dan
diperkirakan pada masa ini berat badan bertambah 11 juta kali.
5. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung
banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Dinyatakan bahaya, karena pada
masa pranatal akan berpengaruh panjang pada masa pertmbuhan dan perkembangan
janin di masa yang akan datang.
6. Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang
berkepentingan membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Dalam hal ini. W
Hijayati dan Sri Purnami menjelaskan dalam bukunya tentang pendidikan dalam
masa kandungan dengan tujuan untuk belajar dini dan mendorong perkembangan
positif terhadap psikologis anak dan orang tua. Dan dalam hal ini. seorang bayi
yang sudah berusia 20 minggu dalam kandungan sudah bisa merasakan gelap dan
terang. Dan pada usia ini orang tua sudah bisa memberikan dorongan stimulus
pada janin untuk mengoptimalkannya.
3. Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis pada manusia
dimulai saat konsepsi atau pembuahan yaitu pembuahan telur oleh spermatosoma.
Bila spermatosoma laki-laki memasuki dinding telur (ovum) wanita, terjadilah
konsepsi, kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu ditentukan secara
alamiah. Sekali dalam 28 hari, sering kali sekitar pertengahan siklus
menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur menjadi masak dan
bergerak pelan masuk ke dalam rahim. Perjalanan ini biasanya memakan waktu 3-7
hari. Kalau dalam perjalanan ini tidak terjadi pembuahan, maka lenyaplah telur
itu di dalam rahim.
Bila telur perjalanan ke rahim,
berjumpa dengan spermatosoma dan spermatosoma masuk melalui dinding telur, terjadilah
detik itu sebagai berikut:
Sel benih melepaskan 23 sebagian
kecil dari dirinya, bagian itu disebut chromosoma. Saat itu pecahlah inti telur
dan lepaslah 23 chromosoma. Chromosoma ayah dan chromosoma ibu lebur menjadi
satu dan membentuk bekal keturunan bagi anak. Chromosoma mengandung bagian yang
lebih kecil lagi yang membawa factor keturunan yang sesungguhnya. Bagian yang
lebih kecil tadi disebut gene.
Setiap sel benih mengandung pada
mulanya 46 chromosoma, terdiri dari 23 pasang. Untuk pembuahan, pecahlah sel
benih tadi hingga telur dan sperma masing-masing tinggal mempunyai 23
chomosoma. Pembuahan chromosoma telur dan chromosoma sperma bersatu hingga
terkumpulah 46 chromosoma bagi individu. Proses ini menyebabkan bahwa anak dari
satu ayah dan satu ibu, tidak persis sama satu sama lain.
Salah satu dari 23 pasang chromosoma
adalah chromosoma kelamin. Wanita normal, maka kedua chromosoma kelamin tadi
adalah sama disebut chromosoma X. Laki-laki normal mempunyai 2 chromosoma
kelamin yang berlainan, yaitu chomosoma X dan chromosoma Y yang lebih
kecil. Chromosoma Y bersama chromosoma X terdapat dalam sel-sel badan. Pada
pembagian sel (meiosa) maka jumlah chromosoma berkurang menjadi separoh; sel
benih sebagai chromosoma kelamin mengandung suatu chromosoma Y atau suatu
chromosoma X. Sel telur selalu mengandung chromosoma X. Bila telur wanita yang
mengandung chromosoma X bersatu dengan sel benih atau sperma yang mengandung
chromosoma Y, terjadilah anak laki-laki. Bila sel telur bersatu dengan
chromosoma X terjadilah anak wanita.
Karena sel-sel sperma separuh
terdiri dari pada chromosoma X dan separuh dari chromosoma Y, maka secara
teoretis ada kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak
wanita. Umumnya dilahirkan 106 anak laki-laki dalam perbandingan 100 anak
wanita. Hal ini, diduga karena sperma Y lebih kecil dan lebih gesit dari pd
sperma X sehingga lebih mudah menerobos dinding telur.
Urutan perkembangan dalam periode
pre-natal telah pasti dan tidak dapat diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan,
kaki, alat-alat kelamin, dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan
juga kurang lebih pada usia pra natal yang sama pada semua fetus. Perkembangan
yang teratur menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan
merupakan hal yang sangat penting.
Pertumbuhan yang teratur ini dapat
dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus dapat memutar kepalanya lebih dahulu
sebelum mereka dapat melencangkan lengannya. Kemudian juga kenyataan bahwa bayi
dapat duduk lebih dahulu sebelum mereka dapat berjalan, dapat meraba sebelum
dapat bicara, dapat menggambarkan lingkaran lebih dahulu sebelum dapat
menggambarkan segi empat.
Meskipun perkembangan tersebut telah
ditentukan secara biologis, namun dapat terjadi pengaruh-pengaruh dari luar
yang dapat menghambat perkembangan tadi. (Monks, Knoers, Siti Rahayu
Haditono. 1992)
4. Bagaimana Kehidupan Mulai
Kehidupan baru mulai dengan
bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan
dalam alat-alat reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria, spermatozoa
diproduksi dalam gonad pria, testes, sedangkan sel-sel seks wanita, yaitu
telur-telur diproduksi dalam gonad wanita, yaitu indung telur (ovarium).
Ada beberapa tahapan sebelum sel-sel
siap untuk memproduksi manusia baru. Semua sel seks, pria atau wanita, harus
melalui tahapan permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui dua permulaan
perkembangan, yaitu pematangan dan pembuahan, sedangkan sel-sel seks wanita
melalui tiga tahap permulaan, yaitu pematangan, ovulasi, pembuahan.
a.
Pematangan
Pematangan adalah pengurangan kromosom melalui pembelahan
sel: satu kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum selesai terbelah,
yang selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru.
Sel yang sudah matang mengandung 23 kromosom, dikenal sebagai sel haploid.
Pematangan sel-sel seks baru terjadi apabila kematangan seks sudah tercapai,
yaitu pada masa pubertas baik pada anak laki-laki ataupun perempuan.
Dalam hal spermatozoon, terdapat empat sel bar, yang disebut
spermatid, yang masing-masing mampu membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan
telur, satu kromosom dari setiap pasang didorong keluar dinding sel. Sel baru
ini dikenal sebagai tubuh polar. Tiga tubuh polar terbentuk dalam proses
pembelahan. Berbeda dengan spermatid, tubuh polar tidak dapat dibuahi,
sedangkan sel yang keempat, yaitu telur, dapat dibuahi. Kalau telur tidak
dibuahi maka telur akan hancur dan keluar dari tubuh pada saat menstruasi.
Pembelahan kromosom selama proses pematangan adalah masalah
kebetulan. Setiap kemungkinan kombinasi kromosom dari pria dan wanita dapat
ditemukan di dalam sel-sel baru setelah pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216
kemungkinan kombinasi dari dua puluh tiga kromosom pria dan dua puluh tiga
kromosom wanita.
b.
Ovulasi
Ovulasi adalah tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi
hanya pada sel-selnseks wanita. Ovulasi adalah proses lepasnyan satu telur yang
matang selama siklus haid. Dipercaya bahwa kedua indung telur saling bergantian
dalam memproduksi telur yang matang sepanjang siklus haid.
Dalam kelahiran kembar yang identik, dua atau lebih dari dua
telur yang matang dilepaskan dari indung telur. Belum diketahui apakah
telur-telur berasal dr indung telur yang sama atau berasal dari kedua buah
indung telur, juga belum diketahui mengapa lebih dari satu telur yang matang
dilepaskan selama siklus haid yang menyimpang dari pola yang biasa.
Setelah dilepaskan dari salah satu folikel ovum (indung
telur), telur-telur menemukan jalan ke ujung tuba Fallopi di dekat indung
tellur yang telah melepaskannya. Sekali telur-telur masuk ke dalam tuba,
telur-telur didorong oleh kombinasi factor-faktor: cilia, atau sel-sel
berbentuk rambut disepanjang tuba, cairan yang terdiri dari estrogen dari
folikel indung telur dan lender dari lapisan tuba, dan kontraksi yang ritmis
dan progresif dari dinding-dinding tuba. Bila panjangnya siklus haid adalah
normal, kurang lebih dua puluh delapan hari, ovulasi terjadi antara hari ke-5
dan ke-30 dari siklus rata-rata pada hari ke-11.
c.
Pembuahan
Pembuahan (fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan
merupakan tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan
baru. Biasanya pembuahan terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba
Fallopi. Lebih spesifik lagi, umumnya pembuahan terjadi dalam dua belas dampai
tiga puluh enam jam dan biasanya terjadi pada dua puluh empat jam pertama
setelah telur-telur memasuki tuba. Selama sanggama (coitus), spermatozoon
disimpan dimulut uterus. Melalui daya tarik hormonal yang kuat spermatozoon
masuk ke dalam tuba, yang dibantu mencari jalannya oleh kontraksi otot ritmis.
Setelah spermatozoon menembus ovum, permukaan ovum berubah
sedemikian rupa sehingga tidak ada spermatozoon lain yang masuk. Setelah sel
sperma menembus dinding ovum, inti dari kedua sel saling mendekati. Terjadi
kerusakan pada selaput yang mengelilingi masing-masing nucleus dan ini
menyebabkan kedua inti bergabung. Jadi, empat puluh enam kromosom telah
bergabung, separuh berasal dari sel wanita dan separuhnya lagi berasal dari sel
pria.
5. Fase Perkembangan Pre-Natal
A. Dalam hal ini para pakar psikologi perkembangan dari
barat seperti Monks, dkk membagi periode pranatal menjadi 3 bagian yakni
:
1.
Periode Garminal
Periode
garminal adalah periode awal pranatal yang terjadi pada awal dua minggu pertama
setelah pembuahan. Dalam periode ini meliputi penciptaan zigot, pemencahan sel,
dan melekatnya zigot pada dinding kandungan.
2.
Periode Embryonic
Periode
ini terjadi pada 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Dalam tahap ini
terbentuknya sistem dukungan bagi perkembangan embrio yang meliputi ari-ari,
tali pusar, dan aminon (keranjang berisi cairan amniotis).
3
Periode Fetal
Priode
ini berlangsung sejak 2 bulan setelah konsepsi hingga 7 bulan. Pada tahap ini
janin sudah muali aktif menggerakan anggota tubuhnya. Dan pada tahap ini pula
sudah bisa dideteksi jenis kelaminnya.
B. Sementara menurut pendapat pakar psikologi perkembangan
lainya seperti Hurlock dalam bukunya menyatakan bahwa ada tiga tahap
periode perkembangn pada masa pranatal
yaitu periode zigote, periode embrio dan periode fetus.
- Periode Zygote (Sejak pembuahan samapai akhir minggu kedua)
Berlangsung dari pembuahan sampai implantasi
pada dinding rahim sekitar 10 hari sesudah pembuahan. Jika sperma memasuki ovum
maka sebuah proses dimulai yang menghasilkan peleburan inti sperma dengan inti
ovum yang telah dibuahi yang disebut zygot yang mengandung 23 pasang kromosom.
Kemudian ovum yang telah dibuahi mulai membagi diri (melakukan pembelahan),
dari saluran telur tempat ia dibuahi menuju ke uterus dan akan ditanam
(menempel) di dinding uterus (implantasi).
2.
Periode
Embrio (Akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua- berdasarkan hitungan
bulan)
Periode ini ditandai dengan
perkembangan yang cepat sekali dari susunan syaraf. Dalam periode ini kepala
lebih besar dibanding dengan bagian badan yang lain. Ini menunjukkan 8 minggu
yang pertama merupakan suatu periode yang sensitif untuk integritas susunan
syaraf. Gangguan mekanis dan kimiawi pada saat ini dapat menyebabkan kerusakan
permanen dari susunan syaraf dibanding jika susunan tersebut terjadi pada waktu
selanjutnya.
3.
Periode
Janin/Fetus (Akhir bulan kedua-perhitungan menurut bulan-sampai lahir)
Periode ini berlangsung dari
akhir bulan kedua sampai lahir. Pertumbuhan mengikuti hukum arah perkembangan
yaitu dari bentuk yang belum sempurna ke bentuk yang lebih sempurna. Kegiatan
janin sudah dimulai antara bulan kedua dan ketiga, misalnya menyepak,
menggeliat dan memutar-mutar. Organ intern hampir mendekati posisi orang
dewasa. Ciri ekstern dan intern terus berkembang dari bulan ke bulan, sampai
bentuk janin benar-benar sempurna dan selanjutnya, tinggal menunggu
kelahiran janin.
C. Sedangkan dalam buku
karangan Drs. Agoes Dariyo, Psi. Masa perkembangan pra natal terbagi atas :
1. Gestasi
Terjadi proses fertilisasi atau
konsepsi dalam rahim, zygote akan berubah menjadi blastosyst. Blastosyst ialah
proses perkembangan zigot yang hidup d rahim selama sehari atau dua hari. Kemudian,
disekililing zigot muncul lapisan-lapisan sel yang melindungi zigot. Sel-sel
yang berfungsi untuk melindunggi zigot disebut dengan embryonic disk.
Tropoblast ialah lapisan-lapisan luar sel yang berkembang selama masa germinal
(germinal periods) dan terjadi 2 minggu pertama.
Lapisan embryonic disk terbagi menjadi tiga, yaitu
a.
Ectoderm
yakni lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin.
b.
Endoderm
yakni lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti
system pernafasan (paru-paru, tenggorokan), system pencernaan (perut, lambung,
usus), pancreas, atau organ internal lainnya (jantung).
c.
Mesoderm
yakni lapisan tengah antar ectoderm dan endoderm yang berfungsi untuk
memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, system sirkulasi udara maupun
pengeluaran lain (anus).
Sementara itu, di luar blastocyst terdapat
trophoblast atau merupakan sel luar yang menghasilkan suatu struktur yang
dihubungkan dengan tali plasenta pada rahim.
Masa gestasi akan tumbuh berkembang menjadi masa
germinal. Masa germinal yakni masa perkembangan prenatal yang berusia 14 hari
(2 minggu) pertama setelah melalui masa konsepsi.
2.
Embryo
Embryo
merupakan tahap kedua dari masa gestasi, yang ditandai dengan perkembangan
system syaraf, system pernafasan, maupun system pencernaan pada individu.
Tabel 1.
Perkembangan janin 3 bulan pertama (triwulan pertama). (Santrock, 1999)
Konsepsi
– 4 minggu
|
8 minggu
|
12
minggu
|
|
Pertumbuhan janin
|
Panjang kurang lebih 1/10
(spepersepuluh inci). Mulai berkembang system syaraf, system pencernaan,
jantung, dan paru-paru.
|
Panjang kurang lebih 1 inci.
Pembentukan mata, telinga, mulut, dan bakal rahang gigi. Tangan dan kaki
mulai bergerak. Pembentukan otak. Detak jantung mulai terdeteksi dengan
ultrasound.
|
Panjang 3 inci dan berat 1 ons.
Janin dapat menggerakan tangan, kaki, jari-jari, dan kuku. Janin dapat
tersenyum, cemberut, mengemut jempol, menelan. Jenis kelamin sudah terlihat
jelas (laki-laki atau perempuan). Janin mampu buang air kecil.
|
Disebut
ovum
|
Disebut
Embrio
|
Disebut
Janin
|
3.
Janin (12
minggu kelahiran)
Setelah
memasuki usia ke 12 minggu, embrio yang akan berkembang menjadi janin sudah
memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar, dll) dan
eksternal (tangan, kaki, jari-jari, kepala) secara lengkap. Hal ini akan terus
berkembang hingga organism itu matang dan siap untuk dilahirkan. Masa ini
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat (20 kali lebih cepat), sehingga janin
makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin komplek. Untuk
membuat suatu kondisi yang siap untuk dilahirkan, maka proses pembenukan organ
akan dilengkapi dengan pertumbuhan kuku jari pada tangan ayau kaki, gusi, dan
rambut mata.
Tabel 2. Perkembangn janin 3 bulan kedua (Santrock
1999)
16
minggu
|
20
minggu
|
24
minggu
|
|
Pertumbuhan Janin
|
Panjang 5 ¼ inci dan berat 4
ons. Detak jantung makin kuat, kulit makin tebal dan transparat.
Jari-jari tangan dan kuku sudah
terbentuk.
Janin dapat melakukan koordinasi
gerakan, dapat memutar badan dalam cairan amnion.
|
Panjang 10-12 inci dan berat
250-500 gram.
Detak jantung dapat didengar
dengan stetoskop.
Janin mengemut jempol.
Janin dapat mengalami kecegukan.
Rambut, alis mata tumbuh secara
jelas.
|
Panjang 11-24 inci dan berat
500-750 gram.
Kulit menutupi tubuh dan
berfungsi seperti baju.
Mata terbuka, tangan janin mampu
memegang.
|
Tabel 3. Perkembangan janin 3 bulan ketiga
(Santrock, 1999)
28
Minggu
|
32
Minggu
|
36-38
Minggu
|
|
Perkembangan Janin
|
Panjang 14-17 inchi dan berat
1000-1500 gram.Tubuh makin gemuk,janin bergerak sangat aktif,gerakan
pernapasan janin makin terasa.
|
Panjang 16-18 inchi dan berat
2000-2500 gram.
Masa tidur dan bangun (
sadar,aktif,mampu merespon suara luar janin berada dalam posisi lahir tulang
kepala,lembut dan luwes ( lembek).
Hati (liver) terlindungi zat-zat
besi atau iron
|
Panjang 19 inchi dan berat 3000
gram.
Kulit makin mengkerut
lanugo(rambut halus pada kuli).
Mulai berkurang,janin kurang
aktif.
Janin memperoleh zat kekebalan
dari ibu
|
Tabel. 4.Perkembangan Prenatal dari embryo dan janin
dari bulan ke bulan (Papalia,olds dan Feldman 2004)
Usia (
Bulan)
|
Gambaran
Pertumbuhan
|
1 bulan
|
Selama bulan ini, terjadi
pertumbuhan yang paling cepat di bandingkan dengan masa pre-natal
maupun post-natal. Ukuran embryo mencapai 2000 kali lebih besar di
bandingkan zygot . Akhir bulan,ukuran panjang embryo mencapai setengah
inchi. Dimasa ini, terjadi pembentukan pembuluh aliran darah yakni pembuluh
vena maupun arteri, ukurannya sangat halus. Selain telah dapat diketahui
detak jantung selama 65 kali tiap menit. Pada masa ini jenis kelamin janin
belum dapat di deteksi secara jelas.
|
7 minggu
|
Ukuran janin kurang dari 1 inchi
dengan berat sepertiga ons. Ukuran kepala setengah dari panjang badan. Nampak
sekali bagian-bagian muka, seperti gigi,maupun lidah. Tangan janin telah
mempunyai lengan, jari-jari dan ibu jari, sedangkan kaki telah mempunyai
lutut, pergelangan kaki. Otak telah mampu mengkoordinasi fungsi system organ
tubuh. Organ sex telah berkembang dengan jelas. Detak jantung berfungsi baik.
Perut telah mampu m,enghasilkan cairan asam lambung. Kulit amat sensitive
terhadap rangsangan gerakan dari calon ibu.
|
3 bulan
|
Ukuran janin mencapai berat 1
ons dan panjang 3 inchi. Kuku jari, rambut mata masih menutup. Ukuran kepala
mencapai sepertika dari panjang tubuh. Jenis kelamin dapat di deteksi apakah
laki-laki atau wanita. Sistem organ tubuh berfungsi baik, sehingga janin
dapat bernafas, walaupun harus melalui cairan amniotic. Bahkan ia dapat
mengeluarkan air kencing. Janin dapat melakukan respon. Ia dapat menggerakan
kaki,jari,atau kepala. Bahkan walau lambat,janin dapat menendang. Mulutnya
dapat membuka maupun menutup.
|
4 bulan
|
Panjang kepala janin mencapai
sepermpat dari ukuran total tubuhnya, yakni sama seperti masa kelahirannya.
Panjang janin mencapai 8-10 inci
dan kira-kira berat mencapai 6 ons.
Placenta berkembang secara
penuh.
Calon ibu dapat merasakan
tendanangan kaki janin dan gerakan-gerakan janin. Aktivitas reflek janin
sudah dimulai pada masa ini.
|
5 bulan
|
Berat janin mencapai 12 0ns
(1200 gram) dengan panjang 25-35 cm (ukuran orang berat/Eropa-Amerika
Serikat).
Janin mulai mengembangkan
kepribadiannya.
Ia sudah bergerak secara aktif, misalnya: terlentang, menggeliat,
menengguk, menendang atau berbaring. Hal ini tanda untuk melakukan
penyesuaian dengan lingkungan hidupnya sesuai dilahirkan. Detak jantungnya
dapat terdengar jelas. Sistem pernafasan belum terbentuk secara matang,
sehingga akan sulit untuk hidup (mati), seandainya janin keluar atau lahir
sari rahim. Kelenjar keringat sudah berfungsi dan dapat mengeluarkan
keringat. Mata ditumbuhi rambut (alis). Seluruh tubuh ditumbuhi dengan
rambut-rambut halus yang berwarna kemerah-merahan yang disebut lanugo.
|
6 bulan
|
Pertumbuhan janin nampak lambat.
Panjang janin mencapai 14 inci
(atau 35 cm), dengan berat 1,5 pon (750 gram).
Organ mata sudah tumbuh lengkap
dan dapat memejam dan membuka sehingga dapat melihat sekitar lingkungannya.
Ia dapat bernafas selama 24 jam. Ia dapat menangis dan mendengar suara. Namun
demikian, bila lahir ia tak dapat hidup sebab fungsi pernafasannya belum
bekerja secara sempurna. Akibatnya, ia akan tak mampu untuk menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan di luar rahim ibunya.
|
7 bulan
8
bulan
9 bulan
|
Panjang janin mencapai 40 cm (16
inci), dengan ukuran berat 3,5 pon (1750 gram). Gerakan reflek berfungsi
dengan baik. Ia dapat bernafas, menelan, menangis dan menggerakkan
jari-jarinya. Lanugo sudah tidak kelihatan lagi sampai masa kelahirannya.
Rambut kepala makin bertambah panjang.
Panjang janin kurang lebih 18-20
inci (45-50 cm) dengan berat badan 5-7,5 pon (2500-3750 gram). Gerakan tubuh
terbatas karena ruang rahim membatasinya. Selama bulan ini, tubuh kelihatan
makin gemuk. Hal ini berfungsi untuk persiapan diri dalam menyesuaikan diri
dengan suhu di lingkungan luar rahim.
Seminggu sebelum lahir,
pertumbuhan fisik bayi mulai berhenti. Panjang bayi mencapai 20 inci (50 cm)
dengan ukuran berat 7,5 pon (3750 gram). Untuk bayi laki-laki cenderung lebih
panjang dan lebih berat daripada perempuan. Lapisan kulit makin gemuk
(tebal), system organ pernafasan, jantung, dan pencernaan berfungsi secara
efisien dan efektif. Detak jantung makin kuat untuk memompa darah ke seluruh
organ tubuhnya. Warna kulit kemerah-merahan sebagai tanda kenormalannya. Pada
umumnya janin siap untuk lahir.
|
D. Paul Henry Mussen, dkk,
dalam buku Perkembangan dan Kepribadian Anak, terjemahan Dr. Med Methasari
Tjandrasa, menguraikan tahap-tahap perkembangan pranatal sebagai berikut :
Tahap-tahap dalam perkembangan pranatal
Minggu ke- 1 Ovum yang telah
dibuahi akan turun melalui tuba fallopi menuju ke uterus .
Minggu ke- 2 Embrio
melekatkan dirinya pada dinding uterus dan berkembang dengan cepat.
Minggu ke-3 Embrio
mulai berbentuk, bagian kepala dan ekor dapat dibedakan dan jantung sederhana
mulai berdenyut.
Minggu ke-4 Permulaan
pembentukan daerah mulut, saluran pencernaan dan hati. Jantung mulai berkembang
dengan pesat serta daerah kepala dan otak mulai dapat dibedakan.
Minggu ke-6 Tangan dan
kaki mulai terbentuk, namun lengan masih terlalu pendek dan tumpul untuk saling
bertemu, hati mulai membentuk sel darah merah.
Minggu ke- 8 Panjang embrio
sekitar 1 inci. Wajah, mulut, mata dan telinga mulai mempunyai bentuk yang
jelas. Pertumbuhan otot dan tulang dimulai.
Minggu ke- 12 Panjang janin sekitar 3
inci. Ia mulai membentuk seorang manusia, walaupun perbandingan kepala terlalu
besar. Wajah mempunyai profil seperti bayi. Kelopak mata dan kuku mulai
terbentuk, dan jenis kelamin dapat dibedakan dengan mudah. Susunan saraf masih
sangat sederhana.
Minggu ke-16 Panjang janin sekitar
4,5 inci. Gerakan yang dilakukan janin sudah mulai dirasakan oleh ibu. Kepala
dan organ-organ dalam tubuh berkembang dengan pesat. Perbandingan bagian-bagian
tubuh mulai menyerupai bayi.
5 Bulan
Kehamilan hampir sempurna.
Panjang janin sekitar 6 inci dan mampu mendengar serta bergerak lebih bebas.
Tangan dan kaki sudah lengkap.
6 Bulan
Panjang janin sekitar 10 inci. Mata sudah
terbentuk dengan lengkap dan bintik-bintik pengecap timbul pada lidah. Janin
mampu bernafas dan menangis lemah, seandainya kelahiran berlangsung prematur.
7
Bulan
Usia kehamilan yang penting. Janin mencapai tahap “mampu
hidup“, (bila lahir prematur). Secara fisiologis janin mampu membedakan
macam-macam rasa dan bau. Rasa sakit relatif belum ada. Kemampuan bernafas
dangkal dan tak teratur. kemampuan menghisap dan menelan masih lemah.
7 Bulan sampai masa kelahiran
Janin lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim.
Tegangan otot bertambah, gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi
jelas, kunyahan, hisapan, dan tangisan lapar menjadi lebih kuat. Setelah minggu
ke 38 (9 bulan). Bayi siap lahir biasanya ia berputar sehingga posisi kepalanya
turun kearah pelvis. Pada awal proses kelahiran atau partus (labour)
si ibu biasanya mengalami kontraksi otot yang kuat dan lentur. Ujung bawah
uterus (cervix), perlahan-lahan membuka, makin lama makin lebar. Setelah
12 jam (lamanya bisa berubah-ubah), diameter cervix kira-kira mencapai
10 cm. Tahap kedua berlangsung kira-kira satu jam kontraksi yang semakin kuat
mendorong bayi turun melalui cervix, lalu ke vagina dan akhirnya keluar
dari tubuh itu yang dimulai dengan pecahnya membran di sekitar bayi, kemudian
keluar Cairan atau amnion atau air tuban, terjadilah proses kelahiran yang
mengakhiri masa kehamilan.
Pada
umumnya ahli
psikologi perkembangan membagi masa prenatal atas 3 periode :
1. Tahap Germinal (Germinal Stage)
Tahap
germinal, Yang sering juga disebut periode zigot. Ovum atau periode nutfah.
Adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini biasanya berlansung
kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan. Yakni sejak terjadinya pertemuan
antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (Ovum) wanita yang dinamakan
dengan pembuahan (Fertilization) periode dari ovum, berjalan sejak konsepsi
sampai akhir minggu ke 2.
Ovum
yang telah dibuahi namanya zigotezigut ini membagi-bagi diri sehingga terdiri
dari banyak sel-sel. Ada yang menjadi lapisan luar nanti akan berkembang
menjadi jaringan-jaringan yang melindungi dan memberi makanan pada individu
selama dalam masa prenatal. Dan bagian dalam dari sel menjadi embriyo. Periode
ini berarti karena 2 hal.
1.
Ovum dapat mati sebelum melekat pada dinding uterus, misalnya karna kurang
mendapat makanan.
2.
Implantasi mungkin tidak terjadi dan zygote akan terbawa keluar dengan
mensturasi.
3.
Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan yang
disebut Blas Tukis.
Blastakis
yang berisikann cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan. Dalam waktu
singkat sel-sel blustukis akan terbentuk plasenta, tali pusat, sistem
pencernaan dan sebagainya. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah
konsepsi blastakis menempel di dinding rahim. Blastakis yang tertanam di
dinding rahim inilah yang disebut embrio. Dan peristiwa ini sekaligus
manundukkan akhir dari tahap germinal dan permulaan tahap embrio.
2. Tahap Embrio (Embriyonic stage)
Tahap
yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio. Yang dalam psikologi
islam disebut Alaqoh, Yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio
ini dimulai dari 2 - 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan
tejadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem fisiologis. Tetapi
karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, Maka bagian tubuh embrio itu
belum sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian ia sudah
terlihat jelas dan dapat di kenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Periode
embriode ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem
syaraf. Hal ini terlihat bahwa umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali
sebagai manusia. Umur 8-9 Minggu perubahan janin semakin terlihat dengan jelas.
Arti
dari pada pariode ini :
a.
Pada akhir periode ini individu sudah merupakan manusia, Oleh karena semua
alat, Kelenjar dan lain sebagainya sudah mulai berkembang.
b.
Dalam periode ini banyak kemungkinan adanya keguguran hal ini dapat di sebabkan
oleh karena ibu mengalami Sock emosional, Jatuh, Kurang makan, Kurang baik
bekerjanya kelenjar-kelenjar tertentu dari ibu yang menyebabkan embrio terlepas
dari dinding rahim.
- Tahap Janin
Periode
ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut periode fetus atau periode
janin, Yang dalam fsikologi Islam disebut periode Mudghoh periode ini di mulai
dari 9 minggu sampai lahir.
Setelah
8 minggu kehamilan, Embrio berkembang menjadi sel-sel tulang dalam hal ini
embrio memperoleh suatu nama baru yaitu janin (Fetus). Dalam periode ini
cirri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlhat. Menurut
psikologi islam setelah jain dalam kandungan genap berusia 4 bulan, Yaitu
ketika janin telah berbentuk sebagai manusa maka di tiupkan ruh ke dalam jann
tersebut juga ditentukan hukum perkembagan seperti masalah yang berhubungan
dengan tingkah laku (Sifat, karakter, dan bakat), Kekayaan batas usia. Riset
baru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendegarkan atau responsive
terhadap stimulasi dari lingkungan eksternal. Terutama sekali terhadap
pola-pola suara. Jadi bayi yang baru lahir menunjukkan suatu pilihan yang jelas
berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal (Docasper dan Spence, 1986)
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Masa Pre-Natal
Adapun
faktor yang mempengaruhi perkembangan masa prenatal, yaitu:
A. Genetis
Pertumbuhan setiap indivividu sudah terprogam sejak masa
konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat
badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika
(keturunan).
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis atau
herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Faktor genetis
cenderung bersifat statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau sejak awal orang tua memiliki
karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan generasi yang sehat
pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka keturunanya pun akan mengalami
gangguan atau penyimpangan secara fisik atau psikis (Papalia, Old &
Fieldman, 1998: 2004).
Para
ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms &
Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun
psikis seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetis,
karakteristik tersebut akan nampak pada hal-hal sebagai berikut :
1)
Sifat- sifat Fisik
Sifat-sifat
fisik yang dapat diturankan secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki atau
bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal
maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti:
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan
besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang
sama.
2)
Intelegensi
Kecerdasan
yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak
tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain, sifat
kecerdasan orang tua akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh
pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa
anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump, 2000).
3)
Kepribadian
Kepribadian
merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektif
yang membantu pola prilaku individu dalam rangka menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya (Hall, Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai organisasi
yang dinamis, maka kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran,
sikap, dan perilaku seseorang.
Selain
dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkungan hidupnya, kepribadian
dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang dibawa sejak lahir. Dalam berbagai
penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik
kepribadian yang normal ataupun abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua
orang tuanya.
B.
Lingkungan
Seorang psikolog ekologis, Urie Brofenbrenner (dalam
Papalia, Olds & Feldman, 2004) menyatakan bahwa lingkungan tersebut
bersifat stratifikasi yakni berlapis-lapis dari yang terdekat sampai yang
terjauh. Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat pada periode sensitif.
Masing-masing pertumbuhan system organ atau anggota tubuh memiliki periode
sensitif yang rentan terhadap pengaruh lingkungan.
Pengaruh lingkungan tersebut, yaitu:
1.
Faktor Ekstern
Joffe membuktikan bahwa sinar rontgen mempengaruhi tingkah
laku. Penelitian membuktikan akan adanya hubungan antara umur kehamilan dan
banyak sedikitnya penyinaran pada suatu fihak dengan besar kecilnya akibat yang
ditimbulkan: makin banyak dosis penyinaran, makin buruk akibatnya.
Pemakain obat-obatan juga memberikan pengaruh pada tingkah
laku. Pengaruh obat penenang seperti softenon atau thalidomide yang sangat
besar akan mengakibatkan cacat yang berat. Penelitian antara 1959-1962
menemukan bahwa cacat yang disebabkan oleh thalidomide terjadi antara hari
ke-34 dan ke-50; jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Knebel
(1973) mengemukakan bahwa terjadinya kelainan-kelainan jantung juga terjadi
pada usia kehamilan yang awal ini. Usaha-usaha pengguguran dengan obat-obatan
pada usia kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
2.
Ketegangan Emosional
Beberapa studi kasus dalam penelitian Fels (Yellow Springs,
Ohio) yang telah mengadakan penelitian sejak tahun 1929 (lihat Sontag dkk,
1958) membuktikan bahwa para wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil
mempunya fetus yang paling aktif. Dalam delapan kasus dalam Institut Fels
ditunjukan adanya kenaikan aktivitas yang sangat menyolok pada fetus sebagai
akibat ketegangan emosi para ibu (misalnya pada satu kasus karena ancaman
pembunuhan oleh suami, pada kasus lain karena kecelakaan lalu lintas dengan
akibat yang serius pada keluarganya).
Fetus yang aktif pada waktu dilahirkan mempunyai berta badan
yang kurang serta menunjukkan masalah-masalah makan. Menurut penelitian Stott
(1957; 1958) dikemukakan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan yang pertama
dapat menyebabkan gangguan sentral. Misalnya kelainan yang disebut mongolimus
dihubungkan dengan ketegangan psikis pada bulan pertama. Bila ketegangan psikis
tadi terjadi pada periode fetal, yaitu sesudah bulan yang kedua, maka
terjadilah apa yang disebut sindrom nafsu terhambat. Di sini diketemukan
sedikit aktivitas, sedikit spontanitas, pada umumnya terjadi suatu tingkah laku
yang apatis.
3.
Teratogen
Berbagai faktor eksternal tidak hanya dapat menyebabkan
keguguran, namun juga ketidaksempurnaan dari bayi yang dikandung. Penelitian
ilmiah menunjukan bahwa faktor eksternal atau lingkungan dapat mempengaruhi
perkembangan pra kelahiran dan juga proses kelahiran. Agen eksternal yang dapat
mempengaruhi ini disebut dengan teratogen. Teratogen adalah segala
virus, obat-obatan, zat kimia, radiasi, atau agen lingkungan lain yang dapat
membahayakan perkembangan embrio atau janin hingga menyebabkan kerusakan fisik,
kebutaan, kerusakan otak, dan bahkan kematian. Selain teratogen, kondisi
emosional ibu, asupan gizi dan usia ibu juga dapat mempengaruhi kehamilan.
Adapun
beberapa teratogen yang dapat merugikan janin, yaitu :
Obat yang digunakan ibu, penggunaan
bahan oleh ibu dapat memiliki konsekuensi parah pada janin.Merokok dikaitkan dengan
berat badan lahir rendah, yang dapat
mengakibatkan sistemkekebalan tubuh yang lemah, respirasi miskin,
dankerusakan saraf. Menggunakan alkohol dapatmenyebabkan
sindrom alkohol pada janin, yang dihubungkan
dengan cacat jantung, malformasi tubuh,
dan keterbelakangan mental. Penggunaan obat-obat
terlarang seperti kokain danmethamphetamine juga terhubung dengan beratlahir
rendah dan kerusakan saraf.
·
Penyakit ibu,
ada sejumlah penyakit ibu yangdapat berdampak negatif janin, termasuk herpes,rubella, dan AIDS. Virus herpes
adalah salah satupenyakit ibu yang paling umum dan dapatditularkan pada janin,
menyebabkan ketulian,pembengkakan otak, atau
keterbelakanganmental. Wanita dengan virus herpes sering didorong untuk
melahirkan melalui bedah caesar untuk menghindari penularan virus.
7. Masalah dalam Perkembangan Masa
Pre-Natal
Ada beberapa hal yang bisa
menyebabkan kesalahan sepanjang hidup, yang biasanya disebabkan oleh genetik
atau masalah lingkungan.
1. Down Syndrom,
juga dikenal sebagai trisomi 21,down syndrom adalah anomali genetik yangpaling umum selama perkembangan janin. Downsyndrome
disebabkan oleh dan salinan ekstrakromosom
21 (berarti ada tiga kromosom bukanbiasa dua) dan dampak sekitar 1 dari setiap
1.000bayi. fitur khas dari down syndrom termasuk fitur wajah datar, cacat jantung, dan
keterbelakanganmental. Risiko memiliki anak dengan downsyndrom meningkat
seiring dengan usia ibu.
Sejumlah
penyakit bisa diwariskan jika salah satuatau kedua orang tua membawa sebuah gen
untuk penyakit ini. Tes genetik seringkali dapatmenentukan
apakah orangtua merupakanpembawa
gen untuk penyakit tertentu.
2. Masalah Seks-kromosom, jenis ketiga
masalahgenetik melibatkan seks-kromosom. Ini mencakupkondisi seperti sindrom Klinefelter's (ekstra X-chromsome) dan sindrom Turner (X-kromosomtunggal).
8. Bahaya Selama Periode Pre-Natal
Meskipun periode pranatal merupakan periode yang sangat
singkat, namun periode ini merupakan periode yang sangat rawan sebuah bahaya
fisik maupun psikologis.
1. Bahaya Fisik
Menurut
yang kami kutip dari pernyataan Hurlock bahwasanya ada beberapa faktor
yang dapat mengganggu perkembangan fisik dalam periode pranatal.
a). Pekerjaan, seorang ibu yang bekerja di tempat-tempat
yang banyak menghirup bau-bau kimia akan mendapatkan kemungkinan bayi yang
cacat atau keguguran dalam periode-periode terakhir.
b). Bayi kembar, bayi kembar dapat
menyebabkan lahir tidak pada waktunya, akibatnya akan terjadi ketidak teraturan
pada perkembangan dan dapat menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
c). Kekurangan gizi, ibu hamil yang
kekurangan gizi akan sangat berpengaruh pada janinnya, ini akan berefek
panjang. Anak yang dilahirkan karena kekurangan gizi akan terjadi kerusakan
otak sehingga ia akan sulut belajar dan membaca.
d). Ibu yang merokok. Hal ini akan
berpengaruh pada detak jantung ibu sehingga akan terjadi ketidak teraturan
perkembangan, atau bahkan bisa menjadi kematian.
2. Bahaya Psikologis
Bukan
hanya bahaya fisik, namun ada juga bahaya fsikologis yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hurlock menjelaskan ada beberapa faktor
penyebab terjadinya gangguan psikologis:
a). Kepercayaan tradisional. Di Amerika Serikat ada sebagian
orang yang berpendapat bahwa memiliki anak kembar adalah seperti binatang, maka
dari itu banyak yang tidak menghendaki kelahiranya dan hal ini akan
mempengaruhi kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dan hal ini akan
mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
b). Tekanan dari dalam diri ibu. Hal ini akan mempengaruhi
ketidak seimbangan pada janin, akibatnya janin akan sering bergerak dan tubuh
janin akan cenderung kecil.
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ukuran Kelahiran Bayi dan Hal-hal yang Penting dalan Kehamilan.
Para
ahli kedokteran, gizi, maupun psikologi berpendapat bahwa ada enam faktor yang
mempengaruhi ukuran kelahiran bayi yaitu (1) lamanya janin dalam kandungan, (2)
diet ibu, (3) status social ekonomi keluarga, (4) urutan kelahiran, (5)ukuran
jumlah anggota keluarga, (6) aktivitas janin selama masa pra-natal (Hurlock,
1978; Santrock, 1999).
- Waktu Masa Kehamilan
Janin
yang matang selama masa prenatal akan tumbuh berkembang menjadi bayi yang
memiliki berat badan, tinggi badan, maupun warna kulit yang normal. Waktu masa
kehamilan janin dalam kandungan seorang ibu kurang lebih selama 9 bulan 10
hari. Oleh karena itu bayi-bayi yang lahir dalam keadaan sehat dan normal
biasanya memiliki usia yang cukup ketika masih berada dalam kandungan ibunya.
Sebaliknya bayi-bayi premature yang memiliki ukuran berat badan rendah (low
birth), ukuran badan kecil dan mungkin warna kulit yang agak pucat cenderung
berada dalam kandungan kurang dari 9 bulan.
2. Perilaku Diet Ibu Selama Masa Hamil
Banyak
bayi yang cenderung kurus, berat badan rendah, maupun ukuran panjang bayi
disebabkan oleh kurangnya memperoleh gizi yang cukup selama masa kehamilan.
Para ibu yang melakukan diet selama masa hamil berpengaruh secara signifikan
terhadap kurangnya penyerapan konsumsi gizi, protein maupun zat-zat mineral
lainnya yang dibutuhkan oleh janin. Akibatnya janin tidak dapat mengalami
pertumbuhan dan perkembangan secara normal.
3. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status
ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata terhadap pemenuhan kebutuhan gizi
bagi seluruh anggota keluarga tersebut. Orangtua yang memiliki status social
ekonomi menengah ke atas (middle-high family economic status) cenderung akan
dapat mencukupi kebutuhan makanan bergizi yang baik. Hal ini berpengaruh pula
terhadap para calon ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukandalam
proses pertumbuhan dan perkembangan oleh janin dalam kandungannya. Dengan
demikian bayi-bayi terlahir pun akan memiliki berat badan, tinggi badan maupun
taraf kesehatan yang baik. Sebaliknya para ibu yang berasal dari keluarga yang
memiliki status social ekonimi rendah (low family economic status) cenderung
kurang dapat mencukupi kebutuhan gizi yang baik untuk janin yang dikandungnya.
Akibatnya bayi yang lahir akan memiliki berat badan rendah, dan panjang badan
yang pendek. Dalam studi kasus ditemukan bayi-bayi yang lahir dari keluarga
miskin cenderung mengalami gizi buruk (poor nutrition) akibatnya menderita
gangguan busung lapar.
4. Urutan Kelahiran
Dalam
studi ditemukan bahwa bayi-bayi yang lahir sebagai anak pertama (firstborn
infant) cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, pendek dan lebih
ringan dibandingkan bayi yang lahir sebagai anak kedua atau ketiga dalam suatu
keluarga yang sama.
5. Jarak Kelahiran Bayi dalam Keluarga
Perbedaan
jarak kelahiran akan memberi pengaruh terhadap ukuran bayi. Bayi yang lahir
dengan jarak yang sangat dekat dengan anak sebelumnya senderung memiliki berat
badan yang rendah (low birth). Hal ini terjadi karena kondisi kesehatan
ibu yang lemah. Setelah melahirkan anak pertama, fit dan sehat kembali. Tetapi
karena tak mampu menjaga jarak kelahiran dengan anak sebelumnya dan harus
mengandung janin (bayi) lagi, maka kondisi kesehatan fisik ibu semakin lemah. Dengan
demikian bila ibu tersebut mengandung lagi akan menyebabkan kelahiran bayi yang
memiliki berat badan rendah.
6. Aktivitas Janin Masa Prenatal
Janin
yang aktif bergerak selama masa prenatal merupakan cirri calon bayi yang sehat
dan normal karena energi tubuhnya dapat tersalurkan dengan baik. Dengan gerakan
yang aktif akan meningkatkan kekuatan kerja fungsi detak jantung yang baik,
kelenturan dan kekuatan otot-otot badan, meningkatkan daya intelektual dan
menambah berat badannya. Sebaliknya janin yang malas bergerak, pasif dan banyak
tidur cenderung tumbuh berkembang menjadi bayi yang obesitas (gemuk). Dalam
pertumbuhan berikutnya, bayi-bayi yang malas bergerak akan menjadi anak yang
juga malas bergerak, pasif dan obes (gemuk).
Hurlock menjelaskan beberapa hal yang
penting ketika masa kehamilan sebagai berikut:
1.
Penurunan Sifat Bawaan
Penurunan
sifat ini terjadi hanya satu kali dan secara kebetulan. Tidak ada teknologi
yang daat mengendalikan kromosom-kromosom untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Dari 300 trilyun hanya 1 yang menyatu dan membentuk sifat yang
diturunkan dari ayah, ibu, kake, atau nene.
2. Jenis
Kelamin
Terbentuknya
jenis kelamin tergantung dari pase awal pertumbuhan, yakni tergantung pada
jenis Spermatozzon yang bergabung dengan sel telur (ovum). Dalam sebuah sel
seks laki-laki yang sudah dibuahi terdapat 22 kromsom yang saling berpasangan
dan satu kromosom yang tidak berpasangan, jadi jumlahnya ada 23 kromosom.
Kromosom yang tidak berpasangan yaitu kromosom X atau kromosom Y. Sedangkan
kromosom pada sel telur (ovum) adalah jenis kromosom X, apabila sel telur yang
berkromosom X dibuahi oleh kromosom Y, maka hasilnya adalah laki-laki dan
sedangkan kromosom X yang dibuahi dengan kromosom X, maka hasilnya adalah
perempuan.
3. Jumlah
Anak (Kembar)
Dalam
sebuah kelahiran sering kita dengar dengan bayi kembar. Entah itu kembar
identik maupun kembar nonidentik. Hurlock menjelaskan dalam bukunya bahwasanya
suku atau ras yang sering melahirkan bayi kembar adalah dari bangsa kulit
hitam. Suku cinta, jepang dan ras mongoloid lebih jarang dibandingkan dengan
bangsa kulit putih. Menurut Hurlock terjadinya bayi kembar identik terjadi
karena sel telur yang sudah dibuahi membelah diri menjadi dua, tiga atau bahkan
mungin empat, hal ini akan menghasilkan bayi kembar identik karna berasal dari
telur yang sama. Sedangkan bayi kembar nonidentik terjadi ketika ada dua atau
lebih ovum yang dibuahi oleh spermatozoa yang berbeda. Pada pembuahan semacam
ini biasanya jenis kelamin bayi yang dilahirkan tidak sama karena dibuahi
dengan spermatozoa yang berbeda.
4. Efek
Lahir Kembar Terhadap Perkembangan
Menurut
penelitian para ahli Psikologi dari barat menyatakan bahwa bayi yang lahir
kembar akan memiliki pengaruh dalam perkembanganya. Salahsatunya adalah keterlambatan
pertumbuhan dan perkembanganya. Hurlock menyatakan bahwa keterlambatan ini akan
berhenti sebelum anak mencapai usia puber dan setelah itu mereka akan mengalami
pertumbuhan, namun dalam hal ini. anak yang lahir lebih dulu akan berkembang
lebih dulu dari anak yang lahirnya belakangan. Untuk lebih rinci lagi Hurlock
dalam buknya menjelaskan ada beberapa dampak yang terjadi pada bayi kembar.
a. Kelemahan perkembangan
Bayi
kembar akan cenderung lambat dalam perkembangan fisik, mental, motorik dan
berbicaranya dibandingkan dengan bayi tunggal. Hal ini terjadi karena sering
adanya kerusakan otak pada bayi kembar karena melahirkan tidak pada waktunya.
b. Perkembangan fisik
Bayi
kembar memiliki keterlambatan dalam perkembangan fisik. Bayi kembar juga lebih
mudah terkena resiko kerusakan otak.
c. Perkembangan mental
Adanya
persamaan kembar mental pada bayi yang kembar identik dan hal ini akan
berlanjut hingga pada masa perkembangan akhir. Salahsatunya adalah adanya
persamaan bakat music.
d. Prilaku perkembangan sosial
Bayi
kembar akan cenderung bersaing utuk mendapatkan perhatian dari yang lebih tua
dan ketika sudah dewasa persaingan itu akan lebih kuat biasanaya memposisikan
dirinya sebagai pemimpin dan yang lainya sebagai bawahan.
e. Perkembangan kepribadian
Banyak
anak kembar kesulitan menemukan jati dirinya karena ada anak yang mirip identik
denganya.
f. Perilaku yang mengundang masalah
Perilaku
yang sering mengundang masalah terjadi pada bayi kembar non identik karena rasa
persaingan mereka lebih besar dibandingkan dengan bayi kembar yang identik.
10. Upaya untuk Mengatasi
Ketidakteraturan Masa Perkembangan Pre-Natal
Adapun
hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan pada kehamilan antara
lain:
- Asupan Nutrisi dan Gizi
Pemenuhan
kebutuhan makanan sehat yang mengandung nutrisi, gizi, vitamin, protein, dan
mineral selama kehamilan adalah mutlak dan tak dapat ditunda-tunda lagi.
Bayi-bayi yang dilahirkan dari orang tua yang memperhatikan masalah ini
ternyata membawa pengaruh positif. Ia menjadi bayi yang sehat, cerdas, lincah,
dan mudah bergaul. Sebaliknya ibu yang selama hamil tak mau dan tak mampu
memenuhi kebutuhannutrisi, ternyata menyebabkan bayi lahir premature, berat
kurang dari 2500 gram, mengalami gangguan pernapasan, sulit bergaul dan taraf
intelegensinya rendah (Berk, 1991:1993, Hetherington & Parke, 1999).
2. Prilaku Hidup Sehat
Semasa
hamil, seorang wanita hendaknya tak terlibat dalam penggunaan obat-obatan,
kecuali dalam keadaan sakit yang memerlukan pengawasan medis dari dokter.
Kelalaian dalam memperhatikan kondisi kehamilan yang disebabkan oleh penggunaan
narkoba (narkotik dan obat-obat terlarang lainnya) akan membawa dampak negatif
bagi bayi yang dilahirkan. Calon ayah juga diharapkan tidak mengkonsumsi
alkohol, obat-obatan terlarang atau merokok agar tidak mempengaruhi kehamilan
istrinya. Orang tua yang kecanduan narkoba akan menyebabkan kelahiran bayi
prematur, keguguran, kematian bayi, intelegensi rendah, bahkan mengalami
retandasi mental (Papalia, Olds & Feldman, 1998)
3. Konseling Pra Pernikahan
Konseling
ini bertujuan untuk memepersiapkan calon pasangan suami-istri yang akan
menghadapi berbagai masalah perkawinan, memelihara dan merawat anak, memenuhi
kebutuhan ekonomi, dan melakukan komunikasi efektif antara suami istri.
Agar
memperoleh keturunan yang sehat dan normal, maka kegiatan atau konseling
menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh setiap calon
pasangan suami istri yang akan menikah.
4. Konseling Genetik
Konseling
genetik yaitu suatu konseling yang dilakukan agar mendapatkan kelahiran
anak-anak yang sehat dan normal, serta menghindari kelahiran cacat fisik maupun
cacat mental. Konseling sudah dilakukan di negara-negara maju seperti Jepang,
Jerman, Kanada, Australia, dsb. Cara ini mencakup telaah yang luas dan terinci
mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk menentukan apakah ada,
kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau mental yang terdapat dalam
keluarga mereka. Kalau penelitian riwayat kesehatan menunjukkan atau
menyimpulkan bahwa terdapat beberapa abnormalitas genetik dalam keluarga suami
atau keluarga istri, atau kalau salah satu anak dalam keluarga mempunyai
kondisi yang berasal dari keturunan dan dari pengalaman lingkungan, orang tua
diberitahu tentang kemungkinan mempunyai anak cacat dan disarankan untuk
menggunakan teknik-teknik keluarga berencana untuk mencegah kehamilan. Kalau
kehamilan sudah terjadi, mereka disarankan untuk mempertimbangkan
abortus/pengguguran.
5. Menjalankan empat tips prenatal
a.
Ajaklah
bayi dalam kandungan Anda Berbicara
Salah satu cara paling sederhana bagi Anda untuk
melakukannya adalah untuk mulai berkomunikasi dengan bayi Anda dan merasakan
bahwa ia sudah hadir dengan Anda. Perlakukan bayi sebagai makhluk yang
sadar dan sesungguhnya. Mulailah berbicara, bernyanyi atau bahkan
bersenandung kepada bayi Anda. Ini akan membantu mereka terbiasa dengan
suara Anda dan mulai untuk mengenali formasi bahasa.
b.
Pikirkan
tentang bayi Anda
Walaupun bayi Anda tidak secara fisik hadir bersama Anda
pada saat ini, Anda masih dapat berpikir tentang sekarang atau ketika Anda akan
segera bertemu. Bayi Anda akan dapat merasakan kasih sayang Anda dan ini
akan memberinya rasa nyaman, cinta dan stabilitas emosi
Gunakan
pengalaman sehari-hari untuk mempersiapkan bayi Anda untuk kehidupan setelah
kelahirannya
Pengalaman pranatal adalah semua tentang bayi Anda untuk
mempersiapkan kehidupan setelah kelahiran. Jadi gunakan pengalaman
sehari-hari untuk berbagi dengan bayi Anda. Membuat pengalaman dari
kegiatan kecil dalam kehidupan sehari-hari Anda. Bicara tentang pengalaman
Anda kepda bayi Anda
c.
Sentuhlah
bayi Anda
Anda mungkin telah memperhatikan bahwa Anda sering
menggosok, tepuk atau menyentuh perut Anda sepanjang hari. Mungkin itu
karena secara tidak sadar kita tahu bahwa ini adalah salah satu cara fisik
untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan bayi yang belum lahir. Anda
dapat menyentuh perut Anda dengan cara yang berbeda dan menjelaskan perbedaan
dari sentuhan setiap bayi Anda saat Anda melakukan itu yaitu menepuk,
membelai, mengusap dan sebagainya. Anda dapat menggosok perut
sering-sering ketika Anda mandi, saat Anda menggunakan krim anti-stretch mark
di perut Anda bisa mengosok bahkan menepuk dengan lembut perut Anda, atau
mengetuk perut secara berirama pada waktu Anda mendengarkan music.
d.
Jauhkan
stres
Stres ibu memiliki dampak langsung yang negatif pada
pembentukan kepribadian bayi Anda bahkan sejak dalam rahim. Anda lihat,
bayi Anda benar-benar tergantung pada Anda untuk semua kebutuhan nya, termasuk
konten fisik, psikologis dan emosional. Anda harus ingat bahwa bayi Anda masih
sangat rapuh dan subur, sehingga Anda harus berhati-hati dengan jenis
lingkungan dan pengaruh yang sedang Anda ciptakan baginya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang tua yang terlibat
dalam stimulasi pralahir memiliki ikatan dekat dan kuat dengan anak-anak
mereka.
6. Mulai mendidik anak dalam kandungan
Pertama,
berfikir positif. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar lebih baik
di dalam rahim. Basis lingkungan sosial janin adalah sang ibu. Dan pendidikan
yang benar dimulai dengan ibu yang sehat dalam segala hal. Untuk itu kondisi
fisik dan kejiwaan sang ibu harus prima selama mengandung.
Kedua,
sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan memperdengarkan musik bernuansa
Islami agar anak terdidik mengenal Allah sejak dini. Memperdengarkan musik
klasik juga dapat menstimulasi kecerdasannya dan bahkan dapat mempertinggi
kemampuan pengembangan bahasanya kelak.
Ketiga,
hindari situasi tertekan karena kondisi ini bisa meningkatkan level hormon
janin pada tahap yang dapat memblokir proses kemampuan pembelajaran pralahir.
Keempat,
carilah kegiatan belajar sendiri. Apapun itu. Walaupun janin tidak akan belajar
secara langsung dari aktifitas sang ibu, akan tetapi perilaku mental ibu yang
sehat akan menjadi kenyamanan dan keamanan tersendiri bagi janin dan hal itu
akan memberinya fondasi perilaku yang positif terhadap pembelajaran setelah dia
lahir.
Peran (calon) ayah dalam hal ini tidak kalah pentingnya.
Karena tidak sedikit perilaku mental (calon) ibu yang tertekan ditimbulkan oleh
perilaku ayah yang kurang menunjukkan dukungan moral pada ibu yang sedang
mengandung. Istri yang hamil secara fisik umumnya kurang fit. Adalah tugas
suami untuk memberi dukungan penuh untuk menjamin kondisi mental istri dalam
kondisi stabil sampai janin lahir ke dunia.
SIMPULAN
Masa
prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan
manusia. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya
konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) yang akan
menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi
organism atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai
fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar
sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. Variasi
individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature)
dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature),
tergantung pada kondisinya masing-masing.
Ada
tiga faktor dominan yang mempengaruhi proses perkembangan pada masa prenatal,
yaitu faktor pembawaan (heredity) yang merupakan kondisi yang
memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan, dan faktor waktu (time)
yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau kematangan (maturation).
Masa
prenatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian serius, karena apapun
yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan berpengaruh pada
tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang tidak baik akan
membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari.
Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya dilakukan oleh para ahli psikologi
perkembangan dan para ahli medis agar proses pertumbuhan dan perkembangan masa
kehamilan berjalan dengan baik dan lancar. Namun, upaya ini tidak akan maksimal
tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan calon ibu.
Langganan:
Postingan (Atom)